Sabtu, 22 Oktober 2011

Metodologi & Penelitian Sejarah: MEMPELAJARI DAN MENGAJAR TEKNIK-TEKNIK SEJARAH

MEMPELAJARI DAN MENGAJAR TEKNIK-TEKNIK SEJARAH
Materi dari kelompok BAB VII
Mata Kuliah Metode & Penelitian Sejarah
# KONSEPSI YANG LAZIM MENGENAI SEJARAH
Bagi orang awam, penelitian sejarah digambarkan sebagai pemilihan bahan-bahan dari berbagai buku maupun artikel kemudian disusun kembali menjadi buku. Sistem pendidikan saat ini patutnya membiasakan untuk menganggap buku-buku pegangan sebagai bacaan luar sebagai sejarah.
# Hal yang dilakukan dalam mempelajari dan mengajar teknik-teknik sejarah 
1. Mendorong rasa ingin tahu mahasiswa
Untuk mendorong atau membangkitkan rasa ingin tahu mahsiswa, mahasiswa harus sering diberikan pertanyaan-pertanyaan  mengenai peristiwa sejarah agar mereka dapat berpikir untuk mencari jawaban dari pertanyaan tersebut.
2. Membantu seorang mahasiswa dalam memilih subjek
Membantu mahasiswa menentukan bahasan atau subjek, hal ini untuk menentukan subjek atau bahasan haruslah sesuai yang nanti akan dikaitkan dengan relevansi bahan yang koheren yang kemudian dikontrol oleh pembatasan yang luas dari sebuah tugas akhir.
3.  Alat bantu bibliografi dan nasehat ahli
Untuk memperkaya referensi bagi  mahasiswa, mahasiswa harus tahu mengenai jenis-jenis bibliografi, pembimbing menunjukkan referensi yang digunakan untuk penelitian dan memberi nasehat dan memberi informasi kepada mahasiswa.  
4. Majalah Sejarah yang hipotesis
            Dengan pembimbing mendemonstrasikan bagaimana kerja seorang editor majalah hipotesis dan mengajak mahasiswa belajar maka akan membantu dalam menerangkan kesulitan-kesulitan penyusunan dan pemakaian index untuk memperoleh data dan informasi yang bisa digunakan dalam sebuah penelitian.
5.  Beberapa alat bantu bagi komposisi
            Setiap orang yang bermaksud mengarang suatu pekerjaan yang serius, disamping sebuah kamus yang baik, sebaiknya memiliki thesaurus, sebuah kamus-kutipan, sebuah ensiklopedia satu jilid, dan sebuah manual mengenai persoalan tata bahasa dan langgam yang masih dapat diperdebatkan.
6. Kata yang tepat dan ungkapan yang akurat
Kata yang tepat dan ungkapan yang akurat merupakan hal yang penting, dengan hal itu kebenaran akan menjadi gamblang tanpa penjelasan-penjelasan yang bertele-tele
7. Identifikasi-identifikasi yang layak
Sebaiknya dalam penulisan tidak memasukkan nama –diri seperti nama orang , nama tempat, pengelompokan resmi atau peristiwa kedalam karangannya, tanpa suatu identifikasi. Dimana hal-hal seperti itu akan terasa menggurui dan pedantis.

# Hal yang diperlukan untuk sesuatu komposisi 
Sebelum melakukan penulisan seorang sejarawan haruslah mempunyai rancangan sehingga mempunyai gambaran apa yang menjadi bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Seringkali terjadi di draft pertama, sadar bahwa seluruh komposisi telah digambarkan  secara keliru. Hal itu akan tampak jelas apabila kesimpulan tidak diperoleh secara langsung dan jelas dari bahan-bahan yang telah disajikan. Akibatnya calon pengarang pada tahap itu harus meninjau kembali judul karangannya, apakah sudah cocok dengan apa yang telah ditulisnya, dan apakah perlu menggantinya dengan judul yang baru, sehingga nantinya tidak akan ada tuduhan bahwa judulnya menjanjikan sesuatu yang tidak dapat dipenuhinya.
Kemungkinan yang lain adalah pengarang tidak sepenuhnya menyadari kesalahan yang telah ia buat, hingga pada saat ia telah menyelesaikan draftnya yang pertama. Dalam hal ini, sebaiknya ia mulai dari awal lagi dengan selalu mengingat-ingat bagian-bagian dari hipotesisnya, mencoba membuktikan di setiap bagian step by step dalam suatu draft baru.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar